Selasa, 18 Juni 2013

04 oktober 2011

Selasa malam.............

    Udara kota Bandung sebelah selatan, tepatnya di Baleendah pada malam itu sungguh terasa sejuk dan nyaman. Bintang-bintang di langit berkilapan setelah hujan cukup lebat turun tadi sore.

    Malam itu Annisa mendapat janji untuk bertemu dengan seseorang di rumahnya. Seseorang itu ialah kakak kelasnya dulu ketika Annisa masih bersekolah di SMP, dan kebetulan SMP dengan sekolah kakak kelasnya itu masih satu yayasan. Sebut saja seseorang itu dengan inisial "C.A.M".



        "Sekarang kakak dimana?", tanya Annisa lewat SMSnya.

        "Kakak lagi di PLN Baleendah de, rumah kamu di sebelah mananya?", jawab C.A.M.

        "Kakak tinggal lurus aja dari situ terus (...............bla.......................bla....................bla.......................bla...................)".



    Obrolan demi obrolan mereka katakan sehingga sampailah C.A.M di rumahnya Annisa. Untunglah petunjuk jalan yang Annisa katakan dapat di mengerti C.A.M, sehingga ia tak tersesat saat pergi menuju rumah Annisa.

    Tatapan mata C.A.M pada malam itu sempat membuat jantung Annisa berdetak kencang karena ketika mereka bertatapan, ia merasakan akan adanya sesuatu yang spesial pada malam itu.



        "Kak yuk cepetan masuk ke rumah, maaf ya gak ada apa-apa di rumahnya".

        "Iya. Gak apa-apa kok de. ada ini kan?", sambil menunjuk lampu hiasan yang berada tepat di tengah-tengah ruang tamu.

        "Hahaha.... itu sih lampu kak".



    Ketika berada di ruang tamu, mereka berdua dengan asyiknya mengobrol berbagi cerita dan pengalaman yang telah mereka lalui.



        "Ade baru mandi ya? rambutnya masih basah gitu", kata C.A.M.

        "Hehe iya, kan tadi sore abis latihan basket terus pulangnya kehujanan deh".

        "Kamu sih tadi sama kakak di ajak pulangnya di jemput gak mau".

        "Hehe kan gak mau ngerepotin kak. Oya, kakak kesini mandi dulu gak?".

        "Gak mandi, soalnya tadi sekalian kerja kelompok terus pulangnya langsung kesini".

        "Oh, tapi tetep cakep kok, haha".

        "Ih emang kakak mah cakep, haha pede".



    Ketika sedang mengobrol, mereka tak sengaja saling bertatapan (jaraknya gak jauh juga gak deket). Dan tak terasa waktu pun telah menunjukkan sekitar pukul delapan malam. Lalu C.A.M meminta Annisa untuk keluar dari ruang tamu dan melanjutkan obrolannya di teras rumah karena ada sesuatu hal yang ingin di sampaikan C.A.M kepada Annisa.



        "Heh ngapain liatin kakak kayak gitu?".

        "Eh enggak ih, hehe".

        "Terus ngapain coba ngeliatinnya gitu?", sambil mengeluarkan FlashDisk dari kantongnya.

        "Pengen aja, hehe. Eh kok FlashDisknya sama warna biru, terus kingston lagi?".

        "Masa?, berarti kita sehati donk, haha".

        "huu dasar".

        "De, keluar bentar yuk gerah di ruang tamu mah. Ngobrol di teras rumah aja".

        ''Oke-oke".



    Lalu mereka berdua pun keluar dari ruang tamu. Dan Annisa memakai jaketnya lalu meninggalkan HandPhonenya di ruang tamu.



        "Kakak lagi SMSan sama siapa?", tanya Annisa yang ketika itu melihat C.A.M sedang memainkan HandPhonenya.

        "Enggak kok ini lagi ngeSMS temen", jawab C.A.M.

        "Oh gitu".

        "Iya. De kamu kalau pacaran suka gimana?".

        "Gimana apanya? hehe ya gitu deh biasa aja gasuka yang aneh-aneh. Kenapa emang kak?''.

        "Gak apa-apa pengen tau aja, paling lama pacaran berapa lama?".

        "Oh. 13 bulan kak, kalau kakak?".

        "Kakak mah 3 bulan, hehe".



    Waktu pun telah larut malam, kini waktu telah menunjukkan sekitar pukul setengah sembilan malam. Dan C.A.M pun meminta izin untuk pulang kepada Annisa.



        "De udah malem, kakak pulang ya?".

        "Hm boleh, terserah kakak aja".

        "Iya, itu helm kakaknya ada di ruang tamu".

        "Oh iya lupa, ambil dulu atuh yuk!".



    Ketika C.A.M sedang mengambil helmnya di ruang tamu, Annisa pun mengambi HandPhonenya juga yang ada di ruang tamu. Dan saat Annisa membuka HandPhonenya, ternyata ada SMS masuk dari C.A.M. Padahal C.A.M sedang bersamanya dan Annisa bingung kenapa ada SMS masuk dari C.A.M setengah jam yang lalu.

    Lalu ketika Annisa membaca SMSnya, ia langsung kaget seketika karena isi SMSnya sesuatu.



*******************************************************************************************************************************

#Inbox From C.A.M

    .nisa kka suka sm kmu....

    mw gx jadi pcar kka???



    .jawab yg jujur ya???

*******************************************************************************************************************************



        "Kak, kakak tunggu dulu eh jangan pulang dulu. Maksudnya ngeSMS ini apa?".

        "Iya itu, masa sih gak ngerti. Kakak pengen jawabannya sekarang gak mau di nanti-nanti".

        "Ih apaan, jelasin dulu ah gak mau langsung jawab mah".

        "Tadi waktu kamu nanya kakak lagi SMSan sama siapa tuh sebenernya bukan lagi ngeSMS temen, tapi ngeSMS kamu yang itu. Kirain kakak kamu bawa HP keluar rumah, eh taunya kakak lihat HPnya di dalem. Terus maksud kakak tadi ngajak kamu ngobrol di teras itu rencananya mau nembak gitu, tapi kamunya sih gak ngerespon, polos ah kamunya".

        "Ohehe gitu ya, maaf enggak tau sih, hehe".

        "Huuuu........ cepetan sekarang jawab mau apa enggak jadi cewek kakak?".

        "Gimana ya? bingung sih kak!".

        "Hargain donk pengorbanan kakak untuk dateng kesini, jauh tau mana sekarang udah malem lagi. Jawab iya atau enggak cepetan".

        "Hmm iya deh nisa mau kok jadi pacar kakak, hehe".

        "Bener?, nah gitu donk".

        "Iya, yaudah cepetan kakak pulang sana udah malem tau. Ntar kesiangan lho besok ke sekolahnya".

        "Iya iya, jangan bawel ah kakak gak suka lho sama yang bawel. Salam dulu donk ke kakak sebelum kakaknya pulang".

        "Iya (sambil salam ala sun tangan ke orang tua kalau mau berangkat sekolah), pulangnya hati-hati lho jangan kebut-kebutan di jalan".

        "Iya ade, kakak pulang dulu ya?, assalamu 'alaikum".

        "Walaikumsalam".



    C.A.M pun berpamitan dan pulang menuju rumahnya. Malam itu terasa sangat spesial bagi Annisa, karena ia tak menyangka akan mengalami kejadian seperti malam itu.



        "Ya Allah seneng banget sih hamba malam ini, gak nyangka bisa jadian sama kakak itu, padahal kan targetnya pengen sama kakak yang satunya lagi, si kakak R.L #eh upss, haha", guman Annisa ketika ia hendak tidur.



    Sebenarnya harapan Annisa dari dulu (ketika masih SMP) adalah ingin mengenal, bisa dekat, sampai pacaran dengan sahabatnya C.A.M itu. Tapi berhubung Sahabat C.A.M itu jutek dan gak ada respon, akhirnya Annisa lebih memilih C.A.M untuk menjadi kekasihnya.



*------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------*



    Waktu pun terus berlalu, hingga tak terasa telah 4 hari mereka lalui hubungannya. Hari sabtu sore itu, Annisa mengajak C.A.M untuk datang ke rumahnya (APEL).



        "Kak malem ke rumah ya?", ajak Annisa kepada C.A.M.

        "Iya boleh, tapi kakak gak bisa lama-lama kalau malem mah".

        "Kok gitu sih?".

        "Di marahin ibu. Kalau mau ketemu sambil main sekarang aja sok sekalian jemput kamu pulang sekolah".

        "Jiaaaah.. ade kan ada eskul basket di sekolah pulangnya. Yaudah ntar aja ketemunya malem pas kakak ke rumah, gak apa-apalah ketemu bentar juga".

        "Oke deh, kakak ke rumah pas udah maghrib ya de".

        "Iya kak, dede tunggu di rumah".



    Bumi pun berputar, matahari kini tenggelam dan tergantikan sinarnya oleh bulan pada malam hari. Tradisi Malam minggu bagi anak muda yang pacaran adalah "Ngapelin dan di Apelin" (kalau yang pacarannya rill sih), terus yang LDR pasti telponan dengan kekasihnya yang jauh disana, dan bagi yang JOMBLO mungkin meluk guling atau Update Status  yang GALAU di berbagai macam situs jejaring sosial (#uhuk tragis yak!).

    Malam minggu itu C.A.M datang ke rumah Annisa untuk bertemu. Janji yang tadinya acara malming di rumah, menjadi malmingan di luar rumah.



       "De, kakak ada di depan", kata C.A.M lewat SMSnya.

       "Tunggu sebentar", balas Annisa.



    Annisa pun keluar rumah dan menemui C.A.M di depan rumahnya.



       "Mau kemana ade?, tanya C.A.M sambil membelai lembut pipi Annisa (garetek tea hu'um -_-).

       "Pengen maen keluar kakak, terserah deh kemana yang penting jalan-jalan".

       "Yaudah cepetan naik, tapi jangan lama-lama ya mainnya".

       "Iya-iya".



   Malam minggu itu mereka berjalan-jalan bersama. Walaupun waktunya singkat dan tidak bisa berlama-lama, tapi yang penting mereka bisa bertemu.



*___________________________________________________________________________________________________________________*



# 3 hari kemudian

    Waktu terus berjalan, perasaan yang mulai tak karuan kini menghampiri Annisa. Ia merasakan ada sesuatu hal yang berubah dari C.A.M. Kegelisahan itu membuatnya tak konsentrasi  pada kegiatan UTSnya di sekolah. Apalagi pada hari itu ia mendapatkan dispensasi dari sekolahnya untuk mengikuti pertandingan basket antar sekolah.



# AKHIR CERITA

    Pertandingan basket pun telah selesai, dan pertandingan basket tim puteri di menangkan oleh sekolah tetangga (hu'um we menang da licik maenna maen caker huhh +n+ (??)+n+). Annisa pun pulang ke rumahnya sekitar pukul lima sore pada waktu itu. Lalu ia pun langsung beristirahat.



******JANGAN PERGI-PERGI LAGI..... AKU TAK MAU SENDIRI*******

     Suara RingTone SMS Hpnya pun berbunyi, ternyata ada SMS masuk dari nomor yang tak di kenal. Dengan perasaan kaget, ternyata SMS itu pesan dari C.A.M yang meminta untuk memutuskan hubungannya. Karena tak percaya dengan SMS itu, ia pun langsung menelepon nomor yang mengirimi ia SMS itu.



       "Hallo assalamu 'alaikum, ini sama kak C.A.M bukan?", tanya Annisa.

       "Iya, de gimana gak apa-apa kan?".

       "Jadi bener itu yang ngeSMS kakak?, kok gitu sih kak, emangnya salah ade apa kakak minta putus?".

       "Kakak gak mau kamu sakit hati, gak mau di sangkanya orang kakak gantungin atau cuekkin kamu, yang jelas kakak mau fokus dulu belajar soalnya kan bentar lagi kakak PKL de".

       "Yaaaaah, tapi kan gak harus putus juga kali kak, terlanjur sayang tau".

       "Sama ade, kakak juga sayang tapi yang jelas kakak gak mau pacaran dulu kakak pengen fokus belajar".

       "Yaudah deh kalau itu maunya kakak, makasih untuk semuanya".

       "Iya sama-sama. Maaf ya de ini juga demi kebaikan kita berdua".

       "Iya gak apa-apa, yaudah ade mau ngapalin untuk UTS dulu. Assalamu 'alaikum".

       "Iya walaikumsalam".



   Keputusan mereka untuk berpisah membuat perasaan Annisa kecewa. Kecewanya ia mengapa C.A.M meminta untuk putus di saat ia sedang melaksanakan kegiatan UTS selama seminggu itu. Sempat ia DOWN karena itu dan membuat nilai hasil UTSnya sedikit jelek. Tapi itulah yang sudah terjadi, dan Annisa pun kini harus menerima kenyataan yang telah terjadi. Kisah 04 OKTOBER 2011 kini berakhir pada 12 OKTOBER 2011.





                                                                             "T H E           _           E N D"





Baleendah, 23 Oktober 2011



              A.S.R



nb: cerita ini nyata lho sekitar setahun yang lalu tapi baru di publish sekarang hehe :D, terus di rangkum lagi ceritanya, hehe :D maaf ya kalo ada yang kurang berkenan sama note ini, soalnya dulu note ini rencananya untuk bahan lomba mengarang bikin cerpen seBandung raya. tapi gak jadi di post soalnya bahan untuk lomba mengarang ternyata bukan cerpen bebas tp sinopsis dr juri nya -_-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar