Kamis, 12 November 2015

Jangan di baca



November 2015…….

            Bulan November merupakan bulan yang paling aku tunggu di setiap bulannya, karena di bulan ini banyak sekali pengalaman dan moment yang tidak akan pernah kami lupakan. Mulai dari tanggal jadinya kami menjadi sepasang kekasih, hingga menjadi sepasang suami istri dan mempunyai seorang bayi kecil yang sangat menggemaskan.
            Jauh dari hari-hari sebelumnya, sempat aku mengkhayal akan seperti apa suamiku memberikan sebuah kejutan pada hari special kami nanti. Entah itu berupa hadiah, jalan-jalan bersama, makan bersama atau sesuatu yang membuatku merasa bahagia. Karena setiap tahunnya aku selalu merasa bahagia di hari special ini.

----------------------------------------------T A P I-----------------------------------------------

            Tapi harapan itu pupus sudah, NOTHING SPECIAL. Awalnya aku sempat mengalah dan memaklumi dengan keadaan kami yang seperti ini. OK jelas kami tidak mampunyai uang cukup banyak untuk merayakannya, karena aku tahu uang yang dulunya untuk perayaan kami ini terpakai untuk service laptop suamiku. Karena laptop itu sangat penting baginya, mungkin lebih penting dari istrinya juga anaknya.
            Beberapa hari setelah itu, entah mengapa batinku selalu merasa tidak enak, ketika akan tidur pun sepertinya selalu ingin menangis.  Seperti ada sesuatu yang di sembunyikan, tapi aku tak tahu itu apa. Keesokan harinya, pendengaranku ini seakan ada sesuatu yang berbisik untuk lebih memperhatikan kegiatan apa saja yang suami saya lakukan. Dan tepatnya malam itu petunjuk itu pun memberitahuku.

---------------------------------------------------D E G G G------------------------------------------------------

            Jantungku terasa berdegup kencang, ujung kepala sampai ujung kaki pun terasa sangat tegang, sampai air mataku ini tiba tiba jatuh dan mengalir karena sudah tak kuasa menahan rasa sakitnya hati ini. Akun facebook yang masih on dalam handphone suamiku itu sungguh membuatku sangat kecewa, kesal, dan marah. Sangat tak menyangka, isi obrolan dalam akun facebooknya itu adalah obrolan-obrolan dengan wanita lain, dan obrolannya pun sangat romantic, jorok, dan tidak sopan.  terlebih lagi akun facebooknya itu di muat atas nama oranglain dan ia sudah menggunakan akun facebook itu cukup lama.
            Ini bukanlah masalah yang pertama, kedua, atau ketiga kalinya, tapi ini adalah masalah yang sudah kesekian kalinya terjadi. Hati istri mana yang tak akan tersakiti jika suaminya melakukan hal seperti itu berulang kali. Sunggguh hatiku sangat hancur ketika itu, dan rasanya aku ingin mati saja karenanya.
            Padahal baru saja sebulan yang lalu, kami  bertengkar karena masalah yang sama seperti ini. Suamiku selingkuh lewat akun asli facebooknya, dan ketika itu juga ia berjanji atas nama ALLAH untuk tidak mengulanginya lagi. Dan bodohnya diriku, aku mempercayainya begitu saja, memaafkannya dengan mudahnya, karena jujur aku sangat menyayangi dan mencintai suamiku juga anakku.
            Mungkin tepat setahun aku di bohonginya pada bulan November ini, setahun juga ia bersandiwara dalam kehidupan rumah tangga ini. Puncaknya kesedihan pada bulan ini membuatku malas untuk melanjutkan hubunganku dengannya. Aku lelah, aku capek, aku sudah benar-benar kecewa dengan apa yang telah di lakukan oleh suamiku selama ini. Benar-benar ia tak pernah sedikit pun memikirkan perasaan istrinya, menanyakannya apa lagi, tak pernah sama sekali.
            Cukup, ini puncak kemarahanku. Hati istri mana yang tak sakit ketika suaminya selingkuh saat istrinya hamil muda, trimester pertama, trimester kedua, bahkan ketika hamil tua sampai saat terakhir ketika akan melahirkan. Dan perselingkuhannya di lanjutkan ketika anaknya telah lahir dan sampai saat ini. Hatiku sangat  sakit ketika teringat apa saja yang ada dalam obrolan facebooknya, aku merasa terhina, tidak terakui, dan tidak di hargai sama sekali. Memori masa-masa pacaran kami pun dalam facebooknya ia hapus. Foto-foto kenangan itu, kata-kata kenangan itu, bahkan semuanya ia hapus demi perselingkuhannya agar ia tak ketahuan kalau ia sudah menikah.
            Aku lelah memendam masalah ini sendirian, hidupku terasa sangat menyedihkan ketika aku menikah dengannya. Padahal impian kami selama masa pacaran adalah menikah, menjalin rumah tangga yang sakinah, mawadah, warohmah, dan juga mempunyai anak. Keinginanku hanya satu, aku hanya ingin hidup rukun, harmonis, jujur, setia, dan di penuhi kasih sayang. Aku tak peduli seberapa banyak ia mempunyai materi, aku hanya ingin keharmonisan yang utuh dalam rumah tangga ini, bukanlah sandiwara perselingkuhannya.
            Kejadian ini tak akan pernah terlupakan, karena ini adalah moment paling menyakitkan dalam sejarah hidupku. Coba pikir, tidak menyakitkan bagaimana ketika seorang istri sedang kontraksi akan melahirkan, suaminya pergi dengan alasan mengerjakan tugas kuliahnya untuk magang padahal ia bersenang-senang selingkuh merayu dengan para lontenya di facebook. Dan tak kalah sedihnya ketika usia kehamilanku masih beberapa minggu, suamiku sempat mengajak seorang wanita untuk bertemu dengannya di suatu tempat, dan aku tahu suamiku pasti akan memintanya untuk menjadi kekasihnya. Selain itu juga, suamiku pernah sempat menawarkan kepada seorang wanita untuk mengantarkannya pergi kuliah.
            Demi Allah hatiku sangat terluka, mengapa suamiku tega melakukan itu padaku. Apa salahku? Ok, aku tidaklah rupawan, keluargaku pun tidak kaya. Tapi mengapa dulu kau memintaku untuk menjadi kekasihmu juga istrimu?  Mengapa kau melakukan ini semua padaku, apakah kau ingin menghancurkan aku setelah kau hancurkan masa depanku? Ingatlah! Hanya aku yang bisa menerima segala kekurangamu, hanya aku yang selalu membelamu ketika teman-temanmu mrenyalahkanmu, dan hanya keluargaku yang memaklumi juga menghargai kekuranganmu dan kelemahanmu.
            Aku bingung, apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika bosan denganku, tinggalkanlah aku, ceraikanlah aku, tapi jangan pernah sekalipun kau menampakan wajahmu lagi di depan wajahku juga anakku. Bersenang-senanglah dengan wanita barumu yang kau cintai itu, semoga saja wanita barumu itu bisa lebih menerima kekuranganmu dari pada aku, dan semoga calon mertua barumu itu bisa lebih menerima dan menghargai kelemahan juga kekuranganmu, dan juga mendapatkan mertua kaya, amin. Lupakanlah kenangan kita selama 3 tahun ini. Anggap saja selama 3 tahun ini adalah masa percobaan hidupmu saja yang kau korbankan padaku. Terima kasih untuk 3 tahun ini, terima kasih untuk kesenangan sandiwaramu, aku tak akan pernah melupakannya seumur hidupku. Tapi, jika kau masih inginkan keutuhan rumah tangga ini, tolong berubahlah, peganglah janjimu, sayangi aku dan anakku, selalu jujur dan setia padaku. Tidakkah kau pernah merasa sedih ketika aku menangis? Tidakkah kau pernah memikirkan bagaimana sakitnya pengorbananku melahirkan anakmu sendirian tanpa di dampingi olehmu? Tidakkah kau memikirkan bagaimana lelahku mengurus anakmu sendirian?

-----------------------------------------COBA RENUNGKAN---------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar